MyCSSMenu Save Document [+] Open Visual Interface

Kamis, 22 Desember 2011

Trip Baduy, Belajar Kearifan Lokal...

Share on :

share


Terminal Ciboleger
       Ngetrip alias jalan-jalan bareng sesama jiwa petualang (mau kenal atau ga) dengan budget seminimal mungkin, mungkin ga asing lagi buat orang-orang yang suka backpackeran, orang-orang yang suka melihat sesuatu yang menarik. Seperti pantai, gunung, keindahan bawah laut, arsitektur buatan manusia, sampai keadaan suatu suku yang unik.
       Pertama kali ane ngetrip bareng temen-temen Banten Backpacker ke Baduy sekitar 2 bulan yang lalu tepatnya tanggal 15-16 Oktober 2011. Jujur ane udah tinggal di Banten 19 tahun tapi baru kemaren bisa pergi ke Baduy ( kemana aja gan?).
       Pasti nte pernah mendengar nama Suku Baduy?!. Yupz..suku Baduy adalah salah satu suku asli Indonesia yang tinggal di Bagian Selatan Propinsi Banten. Tepatnya di daerah Ciboleger, Leuwidamar – Banten. Kurang lebih sekitar 75 KM dari Rangkasbitung (kota kecil yang besar).
       Melihat Baduy melihat kearifan lokal, melihat bagaimana mereka masih memegang teguh adatnya di dunia yang udah serba modern ini. Tentu kita pernah berhayal ingin berada di sebuah tempat yang damai tanpa ambisi apapun, dikelilingi oleh suasana hijau. Suara angin yang gemerisik menerpa dedauanan bambu, kicau burung, dan deburan aliran sungai. Dengarkan bisik alam yang menyapa nurani. Yaa jika nte ingin merasakan tempat seperti itu, Baduy adalah salah satu jawabannya.
       Baduy terbagi menjadi 2 bagian, yaitu Baduy luar dan Baduy dalam (Cibeo, Cikeusik, dan Cikertawana). Perbedaan yang paling mencolok antara penduduk Baduy luar dan Baduy dalam adalah warna pakaian yang dikenakan sehari-hari. Warna hitam untuk Baduy luar dan warna putih untuk Baduy dalam. Masih banyak perbedaan lainnya antara Baduy luar dan Baduy dalam, mendingan langsung aja cek ke TKP....!
Jembatan Akar
Baduy Luar
     












      Jangan ngarep kalau ke Baduy, nte bisa men-charge HP. Jangankan Listrik sinyal HP pun sulit didapat. Kita boleh membawa kamera dan sejenisnya, tapi  kita ga boleh ngambil gambar (memotret) di kawasan Baduy dalam. Konon katanya apabila ada yang nyuri kesempatan memotret di kawasan Baduy dalam, hasil gambarnya akan kabur, bahkan kamera yang digunakan pun akan rusak (ya udah, ikut aturan tuan rumah aja gan).
       
      Bagi kalian yang pengen ke Baduy, nih ane bagi-bagi seputar budget dan akses menuju Baduy,
 - Rangkasbitung – Ciboleger PP dengan Elf(VS) : Rp.30.000/orang
 - HTM Baduy : ± Rp.3.000/orang
 - Perjalanan kaki menuju Baduy dalam (Cibeo) dari terminal Ciboleger ± 4 jam
 - Untuk penginapan di Cibeo : 50.000/rumah penduduk (kapasitas 15 orang)
 - Kalau mau ngenip di Baduy dalam, sebaiknya bawa bahan mentah untuk memasak  (ga ada warung coy di sana).

      Satu lagi pesen ane kalau mau ke Baduy, jangan buang sampah sembarang. Bawa kantong plastik selama perjalanan dan masukan sampah kita ke kantong tersebut, kemudian buang sampah tersebut ke tempat pembuang sampah jika kita sudah kembali ke Ciboleger.  Kita harus menjaga lingkungan Baduy, sebagaimana mereka melindungi lingkungannya.

      
Hijaunya Baduy
     
Jembatan Bambu
       
      

Tidak ada komentar:

Posting Komentar