MyCSSMenu Save Document [+] Open Visual Interface

Kamis, 22 Desember 2011

Sangiang Island "Seven Wonder of Banten"

Share on :

share


Dermaga 1 Pulau Sangiang
       Sangiang Island alias Pulang Sangiang adalah pulau kecil yang terletak  di Selat Sunda,Desa Cikoneng kecamatan Anyer,Kabupaten Serang Provinsi Banten. Kurang lebih memiliki luas sekitar 290.50 Ha ,yang letak geografisnya antara 105′49′30″ – 105′52′ Bujur Timur 5′56′ – 5′58′50″ Lintang Selatan memang hingga saat ini belum dikelola. Pancaran daya tarik alamnya tetap mempesona karena kondisi alamnya masih indah, terumbu karang dan juga hutan mangrove yang terbentang di sepanjang pesisir pulau itu.
       Karena kondisi alamnya yang mempesona, ane penasaran ingin mengujungi dan melihat langsung suasana alam di Pulau Sangiang ini. Kebetulan temen-temen komunitas Banten Backpacker dan Cipluk Backpacker mengadakan trip ke Pulau Sangiang sekitar satu bulan yang lalu, tepatnya tanggal 19-20 November 2011. Kebetulan waktu itu ane lagi libur bin nganggur, jadi ane bisa join trip tersebut. Sumpah!!! kaga nyesel bisa ke Pulau Sangiang.
       Kami memulai perjalanan dari Cilegon (depan Donkin) ke pelabuan Anyer dengan menggunakan angkot. Sesampainya di pelabuhan Anyer kami langsung menaiki perahu mesin yang sudah disewa, perjalanan pelabuhan Anyer ke Pulau Sangiang sekitar 1 jam. Perahu melaju mengikuti goyangan ombak, setibanya di dermaga 1 Pulau Sangiang kami langsung disambut dengan pemandang alam yang menakjubkan.
       Setelah lelah bergoyang-goyang dengan irama ombak, kami pun memutuskan untuk beristirahat di pondok/vila (sekitar 10 Km dari dermaga 1)  sambil menyimpan barang-barang yang kami bawa. Oh iya ane lupa, diantara kami ada yang membawa sepeda (eenak naik sepeda dari pada jalan kaki).
       Di depan pondok kami bisa langsung menikmati pantai yang indah, di iringi deburan ombak yang menggoda. Diantara kami ada yang langsung menyeburkan diri ke tengah deburan ombak, sambil melihat keindahan bawah laut di pulau ini. Terembu karang yang indah, ikan-ikan yang cantik, sungguh menakjubkan.
       Rasanya setelah makan siang di sekitar pantai, kurang abdol kalua ga minum kelapa muda. Kami pun bergegas menuju ke dermaga 2 (ada yang jual kelapa muda di sana). Ternyata keadaan bawah laut di sekitar dermaga 2 ga kalah sama yang di depan pondok, nyebur lagi dah...
      Matahari terlihat mulai berlari ke ufuk timur, tentu kami tidak ingin melewati sunset di pulau ini. Kami bergegas menuju pantai Batu Mandi dan menara Prancis. Ga sia-sia, subhanallah sunsetnya sunggup mempesona. Pemandang yang terlihat dari menara Prancis sungguh menggugah hati, pulau Jawa dan pulau Sumatera pun terlihat di atas menara yang di bangun oleh penjajah ini.
      Malam berlalu, kami langsung menikmati sejuknya pantai di depan pondok yang kami tempati. Tiba-tiba terlihat sirip anak ikan hiu sekitar 30 m dari bibir pantai, bukannya kami terkejut malah diantara kami ada yang mau melihat anak ikan hiu itu dari dekat. Tapi sayang, anak ikan hiu tersebut kabur ketika melihat ada yang mendekat (untung ibu sama bapanya ga nyamperin). Hiu kabur, muncul monyet-monyet kecil yang lucu dari arah hutan.
Pantai Pasir Panjang
      Lanjut perjalanan menuju pantai Pasir Panjang (sekitar 20 Km dari pondok), sungguh pantai yang indah. Sesuai dengan namanya pantai ini memiliki pasir putih yang menghampar beberapa puluh meter, sayang pantai ini ga cocok buat nyebur.
      Spot yang terakhir ane dan temen-temen kunjungi adalah Goa Kelalawar, sebuah goa yang dihuni oleh kerumbunan kelalawar yang langsung menembus laut mulut goanya. 
      Kami pun langsung kembali menuju pelabuhan Anyer dan kembali ke rumah masing-masing. Makasih buat pengalaman serunya.... :)

Pemandangan di atas menara Prancis
Sunset




2 komentar:

  1. wow.. thank you for sharing..

    boleh tanya soal harga sewa boatnya?oiya itu pulau berpenghuni gak seh?

    BalasHapus
    Balasan
    1. untuk harga sewa saya kurang tahu, kemaren terima jadi aja,
      pulaunya berpenghuni tapi cuma sedikit....

      Hapus